Sejak tanggal 2 Maret kemarin Indonesia dinyatakan sebagai
negara yang terinfeksi virus corona (COVID-19) dengan ditemukannya 2 orang yang
terinfeksi. Di balik itu semua ada 1 hal yang cukup menarik perhatian, yaitu harga
masker yang melambung tinggi. Di saat biasa 1 boks masker 3 ply memiliki harga Rp. 35.000, namun
semenjak mewabahnya COVID-19 harga masker naik hingga 10 kali lipat-nya mencapai
Rp. 350.000.
![]() |
Harga masker di toko online |
Pada prinsipnya hal ini terjadi karena faktor supply and demand yang tidak seimbang. Banyak masyarakat yang menjadi panik tertular COVID-19 sehingga memborong masker. Bahkan ada beberapa oknum yang memanfaatkan hal ini dengan membeli masker dalam jumlah banyak dan menjual kembali dengan harga yang mahal demi keuntungan semata.
Dari World Health
Organization (WHO) sendiri menyarankan penggunaan masker jika akan
berurusan dengan orang yang diduga terinfeksi atau jika diri sendiri
sedang sakit batuk atau bersin. Penggunaan masker dikatakan akan efektif jika dikombinasikan dengan rutin mencuci tangan.
Secara tidak langsung hal ini menyatakan bahwa tidak semua orang memerlukan
pengunaan masker, dan tak ada yang menjamin pengunaan masker semata akan bebas
dari infeksi COVID-19.
![]() |
Saran penggunaan masker | who.int |
Sebenarnya ada beberapa orang yang benar-benar memerlukan masker, sebut saja dokter dan perawat yang setiap harinya berhadapan dengan orang-orang sakit. Mereka memerlukan masker untuk mencegah terinfeksi berbagai penyakit yang bisa tertular lewat udara melalui partikel cairan. Selain tenaga kesehatan, tentunya orang sakit itu sendiri juga memerlukan menggunakan masker agar tidak menularkan penyakitnya.
Yang perlu diingat selain COVID-19 ada berbagai penyakit
lain yang bisa menular lewat udara melalui partikel cairan, sebagai contoh
penyakit Tuberkulosis (TBC), difteri, dan influenza. Kasus TBC sendiri di
Indonesia cukup sering ditemui hingga saat ini. Orang-orang yang terkena
penyakit menular seperti TBC ini sangat memerlukan memakai masker untuk
mencegah penularan ke orang sekitarnya, mengingat mereka perlu rutin kontrol
dan menebus obat di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat yang notabene ramai
akan orang-orang.
Dengan melambungnya harga masker, orang-orang yang benar-benar memerlukan akan kesulitan untuk mendapatkannya. Akibatnya sebagian
dari mereka terpaksa tidak menggunakan masker dan dapat menyebabkan angka
infeksi penyakit menular semakin tinggi. Hal ini yang sebenarnya perlu
diwaspadai ditengah kegelisahan masyarakat terhadap COVID-19, yakni ada banyak penyakit infeksi menular lainnya.
Tentunya permasalahan kelangkaan masker ini merupakan hal
yang cukup pelik dan pemerintah perlu turut andil dalam menanggulangi hal
tersebut dengan membuat regulasi yang baik. Seperti di Singapura yang membagikan masker secara
gratis dengan menuliskan anjuran siapa yang memerlukan untuk memakainya. Pihak
pemerintah Jawa Barat sendiri sudah melakukan langkah tepat dengan
mendistribusikan bantuan masker ke unit-unit pelayanan kesehatan di Depok.
Untuk masyarakat yang sehat sendiri jangan ragu untuk
membagikan masker ke orang terdekat yang membutuhkannya. Selain itu kita perlu
untuk menjaga kesehatan dengan cara rutin mencuci tangan, makan sehat,
berolahraga, dan tidur yang cukup.
0 Comments
Posting Komentar