Ketika saya dahulu duduk dibangku sekolah hingga
awal-awal kuliah saya selalu belajar sebagaimana yang kita tahu pada umumnya,
mulai dari membaca buku berulang-ulang kali, latihan menjawab soal, menulis
ulang, hingga menstabilo buku pada bagian-bagian penting. Hasilnya? Saya tetap
saja tidak begitu maksimal dalam menyerap ilmu yang diajarkan.
Namun, ketika saya sudah beranjak mengambil pendidikan
dokter lebih lanjut, saya mulai mencari-cari bagaimana sebenarnya metode
belajar yang lebih baik, hingga akhirnya hal ini mempertemukan saya pada suatu
metode yang ternyata bagi saya terbukti sangat ampuh, yakni teknik belajar
menggunakan mind map.
Mind map adalah suatu diagram yang dibuat menyerupai pohon di
mana, pada bagian tengah terdapat tema besar yang ingin kita bahas. Akar-akar
dari diagram di mind map ini adalah
bagian dari tema utama yang kita dalami satu persatu. Mind map menjadi efektif karena ia menggunakan gabungan antara
gambar, warna, dan urutan sehingga memudahkan kita untuk mengingat pelajaran.
Sebagai contoh di sini saya lampirkan contoh mind map yang saya buat, di mana saya
ingin mempelajari mengenai kontrasepsi pria. Pada bagian tengah mind map saya tulis tema utamanya adalah
kontraspesi pria, sementara di akar-akarnya dibagi menjadi mekanisme kerja,
permasalahan yang ada, dan tipe kontrasepsi yang ideal. Kemudia di setiap
akar-akar saya jabarkan lebih mendalam lagi dari setiap poin-poin tersebut,
semisal pada mekanisme kerja ada yang caranya adalah dengan mengganggu
transport dari sperma dan itu dibagi lagi menjadi beberapa pilihan, kemudia saya
perjelas lagi mengenai cara kerjanya.
Sebagai contoh lain lagi, berikut ini ada contoh mind map yang saya buat untuk penyakit
varikokel, di mana pada bagian utamanya saya tuliskan nama penyakit tersebut,
kemudian pada setiap cabang-cabangnya saya tuliskan mulai dari derajat
keparahan penyakit, gejala yang ditimbulkan, terapi, dan indikasi pembedahan.
Saat tahun 2019-2022 saya menjalani pendidikan dokter
spesialis Andrologi di FK UNAIR Surabaya, saya membuat mind map untuk setiap pelajaran dan kasus penyakit yang saya temui.
Jadi semisal, saya saat pendidikan bertemu dengan kasus penyakit disfungsi
ereksi, maka saat saya ada waktu senggang di rumah saya membuat mind map-nya sesuai dengan apa yang saya
hadapi tadi sambil men-searching bagaimana
update terbaru terkait penanganan
kasus tadi.
Ketika saya mendekati kelulusan, saya sudah membuat
hampir puluhan mind map berdasarkan
berbagai pelajaran yang saya dapatkan selama pendidikan. Dengan membuat mind map ini sangat membantu saya untuk
mudah mengingat poin garis besar dari ilmu yang sedang dipelajari karena lebih
terstruktur dan sistematis, juga memudahkan saya ketika saya ingin membuka
ulang catatan saya.
Untuk software pembuat
mind map sendiri ada sangat banyak
di-internet, salah satu yang saya rekomendasikan adalah draw.io yang dapat di
unduh segara legal dan gratis di https://www.diagrams.net/.
0 Comments
Posting Komentar